Minggu, 05 Desember 2021

FSTVLST Manggung Online: Ajang Memutar Kenangan hingga Momen Cari Jodoh




Tiap orang punya caranya masing-masing dalam  merayakan kesedihan. Begitupun saya di malam itu, punya cara sendiri untuk merayakan Minggu yang mendung. Tak lain adalah dengan menonton FSTVLST, band asal Yogyakarta yang cukup terkenal di kalangan anak kuliahan Jogja. 

Kemarin FSTVLST manggung di acaranya Super Accounting Program! Acaranya anak Akuntansi UII. Apresiasi juga buat anak Akuntansi UII berani ngundang FSTVLST. Biasanya kalau UII pasarnya itu Pamungkas, Kunto Aji, Tulus, dan lain-lain yang sejenis. 

Kehadiran FSTVLST di panggung malam itu layaknya oase di tengah terseoknya industri kreatif dua tahun belakangan. Tetapi syukur, seiring masifnya vaksinasi, keadaan sudah mulai pulih. Alhamdulillah terhitung per Desember ini sudah ada beberapa musisi yang 'nekat' menggelar konser offline -walaupun FSTVLST belum mengadakannya. 

Syukurnya lagi kita sudah hidup di abad 21. Digitalisasi masif terjadi di mana-mana hingga konser musik pun bisa diadakan di dalam jaringan. Memang sebenarnya terobosan manggung online ini lebih memperluas jangkauan penonton. Namun ada hal paling penting yang tidak dapat tergantikan, yakni suasana. Terlebih FSTVLST (menurut saya) juga menawarkan itu (suasana). Rasanya value FSTVLST mengenai kesetaraan, masyarakat yang guyub dan setara, tidak tersampaikan secara maksimal melalui konser online. Biasanya membaur dengan siapapun, kini cuma nonton dari layar masing-masing. Cuma bisa menganggukkan kepala, mungkin ada juga yang mukul-mukul meja. 

Tetapi tidak mengapa, ketimbang konser offline engko mah keno covid. Karena nonton FSTVLST tidak bisa dinikmati sambil duduk dan jaga jarak. Kenapa begitu? Karena FLKTVLST yang manggung aja orang-orang tetep moshing. Tapi aku sok tahu banget nggak, sih? Kita Festivalist pasti bisa kok duduk anteng dan prokes demi nonton FSTVLST offline

Manggung malam itu merupakan panggung online pertama FSTVLST yang saya tonton. Seketika memutar kembali memori 2019 saat saya nyaris tidak pernah absen kalau FSTVLST manggung di Jogja. Rupanya itu tidak hanya dirasakan oleh saya, kolom komentar penuh dengan kalimat yang sama dari 300+ penonton, kurang lebih tajuknya "kangen, kapan ya bisa offline?" FSTVLST berhasil mengajak kita berkomunikasi melalui pembawaan Farid Stevy yang menyenangkan seperti biasanya. 

Playlist yang diputar diambil dari kombinasi albumnya, Hits Kitsch dan Fstvlst II. Nampaknya FSTVLST perlu memasarkan lagi albumnya yang II. Sebab euforianya kurang *ugh* jika dibandingkan dengan Satu Terbela Selalu, lagu yang dipakai untuk membuka panggung. 

Sebenarnya ini membingungkan, antara kita yang masih belum terbiasa dengan beberapa lagunya karena kurang promosi, atau FSTVLST aja yang kurang latihan. Tetapi itu minor aja, tidak usah diambil pikiran secara berlebihan. 

Setiap FSTVLST manggung selalu membawa atmosfer yang unik. Saking uniknya, saya pribadi sampai bingung harus berekspresi seperti apa di panggung semalam. Sempat menangis terharu sebab akhirnya bisa nonton FSTVLST lagi. Sempat juga sedih bertanya-tanya kapan bisa nonton FSTVLST lagi? Sempat tertawa juga membaca kolom komentar yang ribut mencari jodoh virtual. 

Membicarakan FSTVLST pasti juga membicarakan penggemarnya. Antusiasme panggung malam itu cukup besar. Mereka mengekspresikan diri dengan menanggapi jokes-nya Farid Stevy. Saling membalas komentar dengan penonton lainnya yang saya yakin mereka tidak saling mengenal. Banyak pula komentar random yang mengundang tawa. 

Panggung ini tepat sekali diadakan di hari Minggu malam. Waktu bagi kita mengisi daya untuk seminggu ke depan. Terima kasih, FSTVLST, sudah meluangkan waktu untuk menghibur kami! Musikmu menjadi sumber energi bagi banyak orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar